BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi warga negara Indonesia, usaha
pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah Nusantara)
dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila
sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Wujud dari usaha bela
negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warganegara untuk berkorban demi
mempertahankan kemerdekaan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.
Sebelum kemerdekaan ditegakkan di
negara kita, peranan para mahasiswa dan para pemuda Indonesia sangat penting
untuk kemajuan bangsa. Khusunya untuk terselenggaranya kemerdekaan bangsa ini.
Bahkan sampai setelah kemerdekaan negara kita dikumandangkan, para pemuda dan
para mahasiswa tetap ikut serta dalam memajukan negara. Kepedulian mereka
terhadap kondisi negara yang saat itu dalam masa penjajahan sangatlah tinggi
demi kemajuan Negara.
Namun karena zaman sudah berbeda
peranan seorang pemuda dan mahasiswa saat ini adalah dengan memperteguh
penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Karena saat ini
masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan dan bahkan melupakan nilai-nilai
pancasila, yang notabene menjadi ideologi dan jati diri bangsa Indonesia, seolah–olah sudah tidak lagi mewarisi
semangat nasionalisme yang dimiliki pemuda pada zaman dulu. Hal ini disebabkan
arus teknologi yang semakin canggih, sehingga membuat para pemuda saat ini
terlena lupa akan tugas sebagai pemegang estafet pembangunan masa depan. Dan
ada banyak yang menjadi pemicu lunturnya semangat kebangsaan yang merupakan
warisan para pendahulu salah satunya adalah kejenuhan para pemuda dalam
memandang wacana kebangsaan yang di kumandangkan elite politik di Indonesia.
Sebab lainnya adalah tidak adanya kepercayaan dari golongan tua kepada golongan
muda untuk mengadakan transfer ilmu, pengalaman dan kewenangan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Pengalaman Sejarah Perjuangan
RI ?
2.
Bagaimana Kedudukan Wilayah Geografis
Nusantara Yang Strategis ?
3.
Bagaimana Keadaan Penduduk (demografis)
Yang besar ?
4.
Bagaimana Kekayaan Sumber Daya Alam ?
5.
Bagaimana Perkembangan dan Kemajuan
IPTEK di Bidang Persenjataan ?
6.
Bagaimana Kemungkinan Timbulnya
Bencana Perang ?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui Pengalaman Sejarah Perjuangan RI.
2.
Untuk mengetahui Kedudukan Wilayah Geografis Nusantara Yang
Strategis.
3.
Untuk mengetahui Keadaan Penduduk (demografis) Yang besar.
4.
Untuk mengetahui Kekayaan Sumber Daya
Alam.
5.
Untuk mengetahui Perkembangan dan
Kemajuan IPTEK di Bidang Persenjataan.
6.
Untuk mengetahui Kemungkinan Timbulnya
Bencana Perang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengalaman Sejarah Perjuangan RI
Perjalanan
sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan
dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era
mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai
dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh
bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan
yang senantiasa tumbuh dan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan
semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu
mendorong proses terwujudnya NKRI dalam wadah Nusantara.
·
Era
Sebelum Penjajahan
Sejak
tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan yang ada di Bumi
Persada Nusantara adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri,
Singasari, Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Mataram, Goa dan
lain-Iainnya merupakan kerajaan-kerajaan yang terbesar di seluruh Bumi Persada
Nusantara. Nilai yang terkandung pada era sebelum penjajahan adalah rakyat yang
patuh dan setia kepada rajanya membendung penjajah dan menjunjung tinggi
kehormatan dan kedaulatan sebagai bangsa monarki yang merdeka di bumi
Nusantara.
·
Era
Selama Penjajahan
Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945 yaitu
bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang
menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional
Pertama yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh
Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28
Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari
kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa
Indonesia berikrar : “BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU :
INDONESIA”. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai tujuan yang sangat strategis
di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Niiai yang terkandung
selama penjajahan adalah Harga diri, solidaritas, persatuan dan kesatuan, serta
jati diri bangsa.
·
Era
Merebut Dan Mempertahankan Kemerdekaan
Dimulai
dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949, dimana pada tanggal 8 Maret 1948
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang melalui Perjanjian Kalijati. Selama
penjajahan Jepang pemuda-pemudi Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran dengan
tujuan untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihan
tersebut melalui Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain. Sehingga pemuda
Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang
menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima dan Nagasaki.
Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di
Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia untuk
merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak kenal menyerah yang
dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban
telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut
kemerdekaannya, yang kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh
Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang
ingin menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun
1948 (Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda
Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir
Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan
mengandung nilai juang yang paling kaya dan lengkap sebagai titik kulminasinya
adalah pada perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Nilai-nilai kejuangan yang
terkandung dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan ‘adalah sebagai berikut
: 1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa). 2.
Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban. 3. Nilai kejuangan tidak mengenal
menyerah. 4. Nilai kejuangan harga diri. 5. Nilai kejuangan percaya diri. 6.
Nilai kejuangan pantang mundur. 7. Nilai kejuangan patriotisme. 8. Nilai
kejuangan heroisme. 9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan. 10.
Nilai kejuangan rasa setia kawan. 11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta
tahah air 12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.
·
Era
Mengisi Kemerdekaan
Pada
awal mengisi kemerdekaan timbul berbagai masalah antara lain timbul pergantian
kabinet sebanyak 27 kali dan terjadinya berbagai pemberontakan-pemberontakan
seperti : DIITII, APRA, RMS, Andi Azis, Kahar Muzakar, PRRI/Permesta, dan
lain-lain, serta terjadinya berbagai penyimpangan dalam penyelenggaraan negara
sehingga timbul Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali pada UUD
1945, penyimpangan yang sangat mendasar adalah mengubah pandangan hidup bangsa
Indonesia Pancasila menjadi ideologi Komunis, yaitu dengan meletusnya peristiwa
G30S/PKI. Peristiwa ini dapat segera ditumpas berkat perjuangan TNI pada waktu
itu bersama-sama rakyat, maka lahir Orde Baru yaitu kembali kepada tatanan
kehidupan yang baru dengan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumi dan
konsekuen. Selama Orde Baru pembangunan berjalan lancar, tingkat kehidupan
rakyat perkapita naik, namun penyelenggaraan negara dan rakyat bermental kurang
baik sehingga timbul korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) mengakibatkan krisis
keuangan, krisis ekonomi dan krisis moneter serta akhimya terjadi krisis
kepercayaan yang ditandai dengan turunnya Kepemimpinan Nasional, kondisi
tersebut yang menjadi sumber pemicu terjadinya gejolak sosial. Kondisi demikian
ditanggapi oleh mahasiswa dengan aksi-aksi dan tuntutan “Reformasi”, yang pada
hakekatnya reformasi adalah perubahan yang teratur, terencana, terarah dan
tidak merubah/menumbangkan suatu yang sifatnya mendasar Nilai yang terkandung
pada era mengisi kemerdekaan adalah semangat dan tekad untuk mencerdaskan
bangsa, mengentaskan kemiskinan dan memerangi keterbelakangan, kemandirian,
penguasaan IPTEK serta daya saing yang tinggi berdasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945 sehingga siap menghadapi abad ke-21 dalam era globalisasi. Dari uraian
tersebut diatas bahwa sejarah perjuangan bangsa memiliki peranan dalam
memberikan kontribusi nilai-niiai kejuangan bangsa dalam mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan untuk tetap utuh dan tegaknya NKRI yaitu SATU INDONESIA
SATU.
2.2 Kedudukan Wilayah Geografis Nusantara Yang
Strategis
Indonesia
merupakan salah satu Negara yang terdiri atas beberapa pulau utama dan ribuan
pulau kecil. Pulau utama di Indonesia antara lain: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan
dan juga Irian. Jika didasarkan pada angka statistik, wilayah territorial
Indonesia didominasi lautan dengan perbandingan 4:1 dengan daratan. Meski
demikian, jika semua pulau di Indonesia digabungkan menjadi satu, maka ia akan
menempati urutan ke-15 negara terluas di dunia. Jika didasarkan pada letak
geografis Indonesia, maka ia termasuk ke dalam kawasan regional Asia Tenggara.
Letak geografis ini dianggap sebagian ahli sangat strategis sebab ikut
membentuk Indonesia sebagai salah satu Negara potensial di dunia. Sama seperti
letak astronomis, titik geografis memang berpengaruh banyak pada sebuah
wilayah. Lantas, apa pengaruh positif letak geografis terhadap Indonesia? Simak
uraian berikut ini.
Sebelum lebih jauh,
terlebih dahulu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan letak geografis.
Berbeda dengan letak astronomis, letak geografis melihat sebuah wilayah dari
letak nyatanya di permukaan bumi. Sudut pandang geografis lebih menekankan
sebuah titik berdasarkan fenomena geografi yang melingkupi wilayah tersebut.
Fenomenaa geografis yang dimaksud antara lain pegunungan, sungai, lautan,
samudera, benua dan lain-lain. Lantas, bagaimana dengan letak geografis
Indonesia
Secara geografis,
Indonesia diapit dua samudera dan juga dua benua. Secara detil, pada bagian
barat laut Indonesia berbatasan dengan Benua Asia. Sedangkan pada bagian
Tenggara, Indonesia berbatasan dengan Benua Australia. Pada arah barat, wilayah
Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia dan sebelah timur laut berbatasan
dengan Samudera Pasifik. Batas-batas geografis ini memberi sejumlah pengaruh
bagi Indonesia sebagai sebuah Negara dengan kebudayaan yang beragam.
Pengaruh
letak geografis Indonesia, antara lain sebagai berikut:
Secara fisik, dengan letak geografis
tersebut Indonesia kemudian dilalui oleh angin monsoon atau muson. Angin ini
berganti arah sebanyak dua kali di dalam satu tahun. Kehadiran angin muson ini
membuat Indonesia hanya memiliki dua musim yakni penghujan dan kemarau.
Indonesia yang diapit dua benua dan juga
dua samudera, membuat wilayah Indonesia sangat strategis sebab dilalui oleh
persimpangan lalu lintas internasional baik itu di udara dan juga di laut.
Dengan kenyataan tersebut, Indonesia kemudian menjadi Negara yang potensi
perekonomiannya baik sebab Negara industri dan Negara berkembang menjadikan
Indonesia sebagai titik industri mereka.
Pengaruh letak geografis Indonesia lainnya
menyentuh soal budaya. Kekayaan kultur di Indonesia tidak lepas dari kebudayaan
Negara yang terletak di sekitarnya. Derasanya kebudayaan ini lambat laun
memasuki proses asimilasi dan sebagai hasilnya Indonesia memiliki kebudayaan
lain yang beragam dan khas.
Selain letak geografis
Indonesia, penting juga untuk mengetahui letak geologisnya. Dari sudut pandang
geologis, Indonesia dilihat berdasarkan jenis bebatuan yang ada. Secara
geologi, Indonesia dilalui oleh dua pegunungan yakni Mediteranian pada sebelah
barat dan pegunungan Sirkum di bagian Timur. Keberadaan dua pegunungan tersebut
membuat Indonesia kaya akan gunung berapi yang selalu aktif serta rawan akan
gempa bumi.
2.3
Keadaan Penduduk (demografis) Yang besar
Keadaan
Penduduk Indonesia. Penduduk adalah sekelompok manusia yang menempati suatu
wilayah dalam waktu tertentu. Indonesia merupakan salah satu negara yang
memiliki permasalahan dalam bidang kependudukan. Terutama jumlah penduduk yang
komposisinya tidak seimbang. Jumlah usia nonproduktif lebih banyak dibandingkan
dengan usia produktif. Secara internasional, jumlah penduduk Indonesia
menduduki peringkat keempat setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Jumlah penduduk
tersebut akan berubah dari waktu ke waktu. Jumlah penduduk tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.
Ø Kelahiran
Angka
kelahiran disebut juga fertilitas atau natalitas yang artinya menunjukkan angka
kelahiran yang sesungguhnya. Kelahiran hidup adalah sutu kelahiran bayi tanpa
memperhitungkan lamanya di dalam kandungan dan bayi menunjukkan tanda-tanda
kehidupan. Adapun angka kelahiran mati adalah kelahiran sseorang bayi dari
kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda
kehidupan.
Ø Migrasi Penduduk
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dengan tujuan
untuk menetap. Dikatakan menetap apabila berada di daerah baru secara
terus-menerus selama minimal enam bulan. Perpindahan penduduk yang dilakukan
kurang dari enam bulan disebut mobilitas sirkuler.
Ø Informasi Kependudukan
Biasanya
dapat diperoleh melalui kegiatan sensus, registrasi penduduk, dan survei
kependudukan.
a. Sensus Penduduk
Sensus
penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pengolahan dan publikasi data
kependudukan yang ada di suatu negara dalam periode jangka waktu tertentu. Di
Indonesia kegiatan ini dilakukan dalam periode sepuluh tahunan. Semenjak
Indonesia merdeka sensus penduduk yang pertama kalinya dilakukan pada tahun
1961. Sensus penduduk yang dilakukan terdiri atas dua jenis, yaitu:
§
sensus de jure, artinya pencacahan yang
hanya dikenakan kepada mereka yang benar-benar tinggal di wilayah yang
bersangkutan, dan
§
sensus de facto, artinya pencacahan yang
dikenakan kepada penduduk yang ada di suatu daerah ketika dilakukan sensus
penduduk.
Ø Kualitas Penduduk
Selain
permasalahan yang berkaitan dengan jumlah yang tidak proporsional. Pemerintah
Indonesia juga me miliki permasalahan dalam kualitas penduduk. Apabila penduduk
dalam jumlah yang besar, tetapi tidak diikuti dengan kualitas yang memadai,
maka hal ini akan menjadi bebandalam pembangunan. Apabila kita akan
memperhitungkan kualitas penduduk, ada beberapa parameter yang bisa dijadikan
acuan antara lain sebagai berikut.
·
Pendidikan
Kualitas
penduduk dalam bidang pendidikan dapat menggambarkan kemampuan penduduk untuk
menyerap dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Khusus untuk di Indonesia pengklasifikasian pendidikan sangatlah
mudah, kita tinggal memerhatikan jenjang pendidikan yang diselenggarakan di
Indonesia, yaitu:
1) TK bagi usia 4 – 6
tahun,
2) SD bagi usia 7 – 12
tahun,
3) SMP bagi usia 13 –
15 tahun,
4) SMA bagi usia 16 –
18 tahun, dan
5) PT bagi usia >18
tahun.
Tetapi
apabila kita melihat kondisi pendidikan pendudukdi Indonesia, ternyata masih
terkonsentrasi pada jenjang SD. Sekarang mulai beranjak ke SMP meski dalam
jumlah sangat kecil semenjak diberlakukan program Wajib Belajar 9 tahun.
Rendahnya pendidikan tersebut disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain:
a.
biaya pendidikan yang dianggap relatif
tinggi,
b.
minat menyekolahkan anak bagi orang tua
sangat rendah,
c.
sarana dan prasarana pendidikan yang
kurang memadai, dan
·
Tingkat
Kesehatan
Untuk mengetahui
tingkat kesehatan penduduk dapat dilihat dari tingginya angka kematian bayi dan
tingginya angka harapan hidup. Tinggi rendahnya kematian bayi yang dapat mem
engaruhi tingkat kesehatan antara lain:
a.
kurang terpenuhinya kebutuhan vitamin
dan gizi,
b.
terbatasnya ketersediaan benda-benda
medis dan farmasi,
c.
sanitasi lingkungan yang buruk, dan
d.
rendahnya tingkat pendapatan.
·
Pendapatan
Tingkat
pendapatan suatu daerah dapat dilihat dari pen - dapatan perkapitanya. Adapun
yang dimaksud dengan pendapatan perkapita adalah penghasilan rata-rata untuk
setiap penduduk dalam satu tahun yang ada dalam suatu daerah. Semakin besar
pendapatan perkapita maka semakin tinggi pula kualitas pen duduknya dari segi
ekonomi. Adapun penggolongan suatu negara dilihat dari pendapatan perkapitanya .
·
Mata
Pencarian
Mata
pencarian merupakan salah satu usaha penduduk dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, dan ini sangat menentukan kualitas penduduk. Jika semakin banyak
penduduk yangmemiliki mata pencarian tetap, maka kualitas penduduk pun semakin
baik. Adapun klasifikasi mata pencarian penduduk Indonesia antara lain petani,
petambang, pekerja industri, listrik, perdagangan, jasa angkutan, komunikasi,
dan keuangan.
2.4
Kekayaan Sumber Daya Alam
Indonesia
adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik
sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya
mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di
dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat
secara geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau
yang ada di Indonesia. Dengan pulau besar, mulai pulau jawa, sumatra,
kalimantan, sulawesi serta Irian Jaya. Namun disamping itu,terdapat pula ribuan
pulau yang mengelilingi alam Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merupakan
negara kepulauan yang mempunyai kekayaan alam yang sangat besar.
Sepengetahuan saya,
apabila dipandang dari kacamata geologi, negara Indonesia berada pada lempeng
tektonik. Tidak sedikit pegunungan baik gunung yang masih aktif maupun yang
sudah tidak aktif mengisi kekayaan alam Indonesia. Pasalnya, banyak kekayaan mineral
yang terkandung didalamnya. Pegunungan tersebut melintang dari kota yang
terkenal dengan sebutan serambi mekah, Aceh sampai dengan merauke. Mulai dari
pegunungan barisan di sumatera hingga pegunungan merauke di pulau Irian. Oleh
sebab itu, tekstur bumi Indonesia dengan banyak pegunungan berkontribusi akan
kekayaan alam yang sangat melimpah, khususnya kekayaan mineral.
Indonesia umumnya
mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Khususnya, pada musim
hujan, Indonesia merupakan negara yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Maka, secara astronomi, ini memberikan banyak keuntungan bagi bumi Indonesia.
Salah satunya tanaman dapat tumbuh dengan subur dan berkembang biak secara
cepat. Maka dari itu, Indonesia mempunyai berbagai jenis tanaman yang juga
memberikan peran serta yang besar akan kekayaan alam.
Berikut ini 10 kekayaan
alam Indonesia yang tidak dimiliki Negara lain:
1.
Tambang Emas Kualitas Terbaik di-Dunia
Lokasi: Papua,
Indonesia
Produksi emas di 2011:
1.444.000 ons atau 40.936 kg
Luas area: 527.400
hektar
Penambang:
Freeport-McMoRan Copper & Gold
Jenis tambang: terbuka
dan bawah tanah
2.
Cadangan Gas Alam Terbesar Di Dunia
Cadangan
Gas Alam Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Antara lain di Blok Natuna
dan Blok Cepu yang menghasilkan sekitar 200 kaki kubik minyak bumi dan gas
alam. Tetapi lagi-lagi yang menikmati ini adalah bangsa lain, karena
pengelolanya adalah Exxon Mobil. PERTAMINA – Perusahaan milik Negera ini saat
ini sudah mulai bersaing di pasar global.
3.
Tambang Batu Bara Terbesar Di Dunia
Batubara
yang juga tak kalah berharganya di dunia ini, ternyata tempat terbesarnya juga
berasal dari Indonesia . Dari berbagai media internasional menyebutkan bahwa di
Indonesia lah yang mempunyai sumber tambang batu bara terbesar di dunia. Kita
patut bersyukur potensi sudah dikelola oleh PT. Bukit Asam.
4.
Kesuburan Tanah Terbaik Di Dunia
Tak
ada yang meragukan kualitas tanah Negeri Kita yang sangat-sangat subur . Hampir
semua lahan di Negeri Kita bisa ditanami Tumbuhan-tumbuhan apapun. Namun
sayang, harusnya kita bisa seperti Filipina yang jadi Eksportir beras dunia,
dan Malaysia yang menguasai Kelapa Sawit dunia, atau seperti Swiss dan Brazil
yang jadi Rajanya Coklat dan Kopi.
Yang terpenting
sekarang kita sebagai generasi bangsa harus ikut menjaga anugerah ini . Jangan
sampai rusak karena perbuatan yang nggak bertanggung jawab.
5.
Lautan Terluas Di Dunia
Negara
ini punya Lautan terluas di dunia, hingga tidak heran memiliki jutaan spesies
ikan yang tidak dimiliki negara lain. Indonesia letaknya sangat strategis
dikepit oleh dua samudera yaitu samudera hindia dan samudera pasifik.
6.
Hutan Tropis Terbesar Di Dunia
Indonesia
adalah Negara dengan Hutan Terluas Di Dunia, bahkan semua negara di dunia
menyebut Indonesia adalah Paru-paru Dunia Terbesar. Letaknya di pulau sumatra,
kalimantan dan sulawesi. Bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis
ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat untuk
menyeimbangkan iklim bumi.
7.
Tempat Wisata Eksotis Terbesar Di Dunia
Candi
Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia.
Pulau Komodo terletak
di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di
Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar di dunia,
yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis).Pulau ini termasuk salah satu pulau
terindah di Dunia. Pulau Bali merupakan pulau wisata terbaik di dunia.
8.
Jumlah Pulau
Indonesia
memiliki jumlah pulau terbanyak di dunia yang menurut kajian citra satelit
berjumlah 18.306 pulau, pulau yang sudah diberi nama ada 7.870 sedangkan yang
belum diberikan nama berjumlah 9634 pulau.
9.
Bahasa
Lebih
dari 583 bahasa yang berada di Indonesia. Tetapi bahasa nasional Indonesia
adalah Bahasa Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki banyak bahasa tetapi
Bahasa Jawa adalah bahasa yang paling banyak dipakai/digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
10.
Negara Maritim Terbesar Didunia
Kita
tahu Indonesia memiliki luas laut 93.000 km2, panjang pantainya pun sekitar
81.000 km2 atau 25 % panjang pantai yang ada di seluruh dunia. Selain itu
Indonesia juga memiliki terumbu karang yang sangat banyak dan semuanya indah.
2.5
Perkembangan dan Kemajuan IPTEK di Bidang Persenjataan
Kemajuan
Indonesia di bidang IPTEK kini mulai menjalar ke persenjataan, persenjatan
Indonesia kini mulai canggih-canggih dan modern. Berikut persenjataan milik
Indonesia :
1.
260 Kepala roket 'Smoke Warhead' diekspor ke Cile
Salah
besar jika Anda memandang sebelah mata senjata produksi dalam negeri. Sebab,
senjata yang dihasilkan putra putri terbaik bangsa nyatanya dilirik oleh negara
asing.
Rencananya, akhir Maret
ini 260 unit kepala roket jenis smoke warhead segera diekspor ke Cile.
Alutsista itu merupakan buatan PT Sari Bahari dari Malang, Jawa Timur.
Kualitas Smoke Warhead
diakui mengalahkan produk serupa buatan pabrikan sejumlah negara maju, di
antaranya; Amerika Serikat dan Rusia. Smoke Warhead adalah kepala roket dengan
diameter 70 mm dan cocok dipasangkan dengan roket pasangan pesawat seperti
Super Tucano.
Smoke Warhead akan
memberikan informasi kepada pilot soal posisi jatuh roket dengan cara
mengeluarkan asap selama dua menit saat roket jatuh ke tanah. Smoke Warhead
telah diproduksi sejak tahun 2000. Hingga kini, sudah lebih dari 3.000 Smoke
Warhead yang dipesan TNI.
2.
Pesawat CN 235-MPA diekspor ke Korsel
Pesawat
CN 235 jenis Maritime Patrol Aircraft (MPA) produksi PT Dirgantara Indonesia
menjadi salah satu Alutsista yang diminati negara lain.
Pada 2011-2012 lalu, PT
DI memenuhi permintaan Korea Selatan yang memesan empat pesawat itu melalui
kontrak yang ditandatangani pada 2008 dengan nilai total USD 94,5 juta. Pesawat
yang merupakan modifikasi dari CN-235 itu, cocok untuk melakukan patroli perairan
di samping bisa difungsikan untuk angkutan personel.
Di tahun yang sama, PT
DI juga mengekspor pesawat CN 235 jenis pesawat angkut militer VIP, ke Senegal,
Afrika.
CN-235 MPA Versi
Patroli Maritim, dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi (mulai
mendekati fase operasional dan hadir dalam Singapore Airshow 2008). Pada
Desember 2009 diumumkan bahwa TNI AL membeli 3 unit CN-235 MPA sebagai bagian
dari rencana memiliki 6 buah pesawat MPA sampai tahun 2014.
CN-235 MPA menggunakan
sistem Thales AMASCOS, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II, penjejak
panas (thermal imaging) dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning
receiver, dan CAE's AN/ASQ-508 magnetic anomaly detection system. Pesawat ini
juga akan mengakomodasi Rudal Exocet MBDA AM-39 atau torpedo ringan Raytheon Mk
46.
3.
Fast Patrol Boat diekspor ke Timor Leste
Putra
putri terbaik bangsa di PT PAL telah berhasil membuat kapal perang jenis
patroli cepat (Fast Patrol Boat). Rupanya, Alutsista buatan dalam negeri itu
telah membuat negara tetangga, Timor Leste, kepincut.
Pada 2011 lalu,
Pemerintah Timor Leste memutuskan memesan dua kapal patroli cepat senilai USD
40 juta. Kapal tersebut akan digunakan untuk melindungi wilayah teritorial
Timor Leste.
Konstruksi lambung dan
anjungan kapal yang dibuat dari bahan alumunium mampu menahan gelombang tinggi
dan lebih lincah saat bermanuver. Kapal patroli cepat ini mempunyai kecepatan
maksimum 30 Knot, walaupun saat official trial bisa mencapai 33 Knot.
Kapal ini memiliki dua
baling-baling dan dilengkapi Radar NavNet yang mampu mengintegrasikan data-data
peralatan sistim navigasi dan komunikasi seperti echo sounder, speed log dan
GPS ke dalam peta elektronik dan sistem radar.
4.
Peluru buatan PT Pindad diminati Singapura hingga AS
PT
Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) selama ini memasok kebutuhan peluru
TNI-Polri. Peluru buatan Pindad antara lain berkaliber 5,56 mm, 7,62 mm dan 9
mm.
Namun, selain untuk
TNI-Polri, peluru yang dihasilkan PT Pindad juga diekspor keluar negeri.
Peluru-peluru tersebut dikirim ke Singapura, Filipina, Bangladesh, hingga ke
Amerika Serikat (AS).
Untuk Singapura, sudah
beberapa tahun belakangan negara singa putih itu telah memesan 10 juta peluru.
Sementara, pada 2009 lalu, satu juta peluru telah diekspor ke AS dengan nilai
transaksinya mencapai USD 200.000.
Peluru buatan Pindad
tersebut tentu bukan sembarangan. Sebab, produk dalam negeri itu telah melalui
uji kelayakan badan internasional, seperti semua produk Divisi Amunisi yang
telah lulus pengujian standar NATO. Demikian juga telah mendapatkan sertifikat
ISO 9001 dari SGS Yearsly-International Certification Services Ltd, Inggris
pada tahun 1994.
5.
Panser Anoa diekspor ke Oman dan Malaysia
Panser
Anoa buatan PT Pindad menjadi salah satu Alutsista yang paling laris dijual.
Pada tahun 2008, TNI memesan 154 buah Panser Anoa berbagai tipe. Untuk tahun
2011 TNI memesan 11 Panser Anoa tipe APC dan tahun 2012 TNI memesan 61 unit.
Tak hanya dalam negeri,
Panser Anoa juga diminati negara asing. Untuk Panser jenis Anoa 6?6 juga
dipesan oleh Kerajaan Oman. Malaysia juga memesan hingga 32 unit panser Anoa.
Panser bermesin Renault ini memang sudah teruji di negara-negara gurun seperti
Libanon saat digunakan oleh pasukan perdamaian PBB.
Kualitasnya sesuai
dengan standar NATO pada level III atau level yang tingkat ketahanannya
terhadap serangan sudah lebih baik dari level II yang diproduksi di China dan
India.
Belum lama ini, Pindad
mengeluarkan Panser Anoa jenis baru. Anoa spesies baru ini mengusung Kanon
kaliber 20 mm dan berjenis berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). Panser ini
didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis.
Dengan demikian, Panser
Kanon 90 mm nantinya dikonsentrasikan untuk Batalyon Kavaleri, sementara Panser
Kanon 20 mm untuk batalyon. Selain mengusung senjata utama kaliber 20 mm,
Panser jenis ini juga mampu menyandang senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm dan
mampu menampung lima orang, yang terdiri dari tiga kru Ranpur dan dua personel
pasukan.
6.
Senapan Pindad diminati Singapura hingga Afrika
Selain
Panser Anoa, sejumlah senjata buatan Pindad juga banyak dipesan oleh negara
luar. PT Pindad mampu memproduksi berbagai jenis senjata antara lain; jenis
senapan serbu (SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3, SS1-V5), Senapan sniper (SPR-1) pistol
(P-1, P-2), revolver (R1-V1, R1-V2, RG-1 (tiper A), RG-1 (tipe c), senapan
sabhara/polisi (Sabhara V1 and Sabhara V2), senjata penjaga hutan, pistol
profesional magnum, peluncur granat, dan pelindung tubuh (personal body
protection).
Produk-produk yang
dihasilkan itu banyak dipesan oleh negara-negara di luar negeri. Di antaranya
adalah sebuah jaringan supermarket khusus olahraga berburu, camping, dan
memancing bernama Cabelas’s, yang merupakan pembeli terbesar produk-produk
buatan Pindad.
Senapan serbu SS-2
merupakan produk langganan negara-negara Afrika seperti Zimbabwe, Mozambik, dan
Nigeria. Selain itu, Thailand dan Singapura juga kerap memesan senjata
tersebut.
2.6
Kemungkinan Timbulnya Bencana Perang
Perang
adalah sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi
permusuhan dengan menggunakan kekerasan) antara dua atau lebih kelompok manusia
untuk melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan. Perang secara purba
di maknai sebagai pertikaian bersenjata. Di era modern, perang lebih mengarah
pada superioritas teknologi dan industri. Hal ini tercermin dari doktrin
angkatan perangnya seperti "Barang siapa menguasai ketinggian maka
menguasai dunia". Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan atas ketinggian
harus dicapai oleh teknologi. Namun kata perang tidak lagi berperan sebagai
kata kerja, namun sudah bergeser pada kata sifat. Yang memopulerkan hal ini
adalah para jurnalis, sehingga lambat laun pergeseran ini mendapatkan
posisinya, namun secara umum perang berarti "pertentangan".
Penyebab terjadinya
perang
Secara spesifik dan
wilayah filosofis, perang merupakan turunan sifat dasar manusia yang tetap
sampai sekarang memelihara dominasi dan persaingan sebagai sarana memperkuat
eksistensi diri dengan cara menundukkan kehendak pihak yang dimusuhi . Dengan
mulai secara psikologis dan fisik. Dengan melibatkan diri sendiri dan orang
lain, baik secara kelompok atau bukan. Perang dapat mengakibatkan kesedihan dan
kemiskinan yang berkepanjangan. sebagai contoh perang dunia yang mengakibatkan
hilangnya nyawa beratus-ratus orang di Jepang dan tentu saja hal ini
mengakibatkan kesedihan mendalam dalam diri masyarakat Jepang.
Penyebab terjadinya
perang di antaranya adalah:
·
Perbedaan ideologi
·
Keinginan untuk memperluas wilayah
kekuasaan
·
Perbedaan kepentingan
·
Perampasan sumber daya alam (minyak,
hasil pertanian, dll)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Begitu
besarnya kiprah pemuda dalam melakukan perubahan-perubahan di negara indonesia
sebagai wujud sikap bela negara. Dahulu para pemuda indonesia bersatu padu
untuk memperoleh kemerdekaan, dan saat ini peran dan fungsi pemuda sebagai
generasi penerus bangsa dan pengisi kemerdekaan sebagaimana dilakukan pemuda
tempo dulu masih sangat diidamkan oleh seluruh elemen bangsa.
Semangat juang dan
patah semangat yang dimiliki kaum muda hendaknya dimanfaatkan sebagai dasar
pergerakan pemuda. Pemuda kala ini hendaknya ikut serta dalam usaha pembelaan
negara yang dilakukan dengan cara mengisi kemerdekaan dengan manampilkan
sikap-sikap positif yang sesuai dengan ideologi bangsa dan konstitusi yang
berlaku di indonesia.
Salah satu upaya bela
Negara yang dapat dilakukan generasi muda adalah dengan mengikuti Resimen
Mahasiswa. Resimen Mahasiswa (disingkat menwa) adalah salah satu kekuatan sipil
yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Markas komando
Menwa bertempat diperguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya
adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa
merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan dasar
militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun
payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.
3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada para
pembaca makalah ini agar lebih bisa memahami kenapa kita harus membela Negara
kita ini dan janganlah sekali-kali menodai tanah kelahiran kita dengan
perbuatan yang tidak baik, karena tercela satu bernoda semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Faruq, Umar. Pemuda dan
Kesadaran Bela Negara. tersedia dalam http: //umar.blogspot.com/2012.
Hadi Wiyono, Isworo.
2007. Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, untuk SMP/ MTs Kelas IX. Jakarta :
Penerbit Ganeca.
Harist Muzani, Teuku.
Revolusi Peran Pemuda Pasca Konflik. tersedia dalam
Kaelan & Zubaidi,
Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Paradigma: Yogyakarta.
Undang-Undang Dasar
1945. Citra Umbara: Jakarta.
http://menwa.umm.ac.id/home.php?c=39103301
(diakses 28April 2014)
http://denandhaekasastriavi.blogspot.com/2013/05/upaya-mahasiswa-dalam-bela-negara.html
(diakses 28April 2014)
http://www.bambanghariyanto.com/2013/10/apa-itu-pendidikan-pendahuluan-bela-negara.html
(diakses 28April 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar